Rating TV adalah istilah yang mungkin sering Anda dengar namun mungkin belum Anda mengerti sepenuhnya. Rating TV adalah ukuran yang di gunakan untuk menilai seberapa banyak tingkat atau prosentase suatu acara TV ditonton oleh pemirsa pada saat di tayangkan. Sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang eksekutif produser, produser dan asisten produser untuk mengerti benar istilah rating untuk dapat menilai apakah acara yang dikelolanya masuk kategori ditonton atau diabaikan oleh pemirsa. Sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu acara TV akan dilanjutkan atau dihilangkan.
Stasiun TV di Indonesia saat ini menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research untuk melakukan perhitungan rating dan share TV. AGB Nielsen Media Research melakukan pengukuran di 10 kota besar di Indonesia. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar. Dengan sistem perhitungan rating tersebut setiap hari masing-masing stasiun TV akan mengetahui seberapa besar jumlah pemirsa yang menonton program acaranya sepanjang satu hari sebelumnya.
Sejauh ini terdapat 10 stasiun TV nasional yang menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research yaitu RCTI, SCTV, Trans TV, Indosiar, MNC TV, Trans 7, Global TV, ANTV, tvOne, dan Metro TV. Istilah yang biasa digunakan dalam menghitung rating dan share TV adalah :
Jumlah Universe dikota Jakarta adalah 20 juta, dan dikota ini terdapat 3 stasiun TV. Akan dihitung Rating dan Share masing-masing TV pada jam 7-8 malam, yang mana pada jam tersebut, jumlah penonton pada masing-masing TV adalah TV A ditonton oleh 5 juta orang, TV B ditonton 4 juta orang dan TV C ditonton oleh 2 juta orang.
Jawab :
Universe : 20 juta
Penonton TV A : 5 Juta
Penonton TV B : 4 Juta
Penonton TV C : 2 Juta
Total penonton diketiga stasiun TV adalah : 5 + 4 + 2 = 11 juta orang
Mekanisme Perhitungan Rating TV AGB Nielsen Media Research
Dalam perhitungan rating TV di Indonesia AGB Nielsen Media Research membagi populasi data pada 2273 rumah tangga koresponden yang tersebar di 10 kota besar Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar).
Kemudian koresponden AGB Nielsen Media Research yang tersebar di 10 kota besar Indonesia tersebut dibagi berdasarkan SES (Social Economic Status) menjadi kelas A, B, C, D dan E. Tidak diketahui pasti dasar pembagian tersebut serta berapa banyak koresponden dari masing-masing kelas. AGB Nielsen hanya menjelaskan bahwa tingkat penyebaran panel didasarkan pada Establishment Survey (ES) di 10 kota besar tersebut. Dari data tersebut kemudian dilakukan pembagian SES (Social Economic Status) berdasarkan populasi yang persentasenya tidak sama antara kelas A, B, C, D dan E. Data yang diambil adalah pola kebiasaan penonton.
Dalam memilih koresponden AGB Nielsen Media Research memberi batasan bahwa koresponden yang diambil untuk survei adalah bukan orang televisi dan periklanan, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang memiliki hubungan teman atau tetangga.
Dalam survei tersebut AGB Nielsen Media Research memberikan sebuah alat survey elektronik yang disebut Peoplemeter pada 2273 rumah tangga koresponden untuk dipasang di televisi yang ditonton. Orang yang bukan anggota keluarga seperti satpam, pembantu, tamu, dan sopir tidak akan diukur.
Peoplemeter akan mengambil data pada koresponden ketika menonton televisi. Penonton televisi di kategorikan dengan tingkatan umur. Terdapat alat seperti remote control yang berisi tombol-tombol, seperti tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu dan sebagainya. Alat ini terhubung langsung ke kantor AGB Nielsen Media Research melalui sinyal GSM, Magnetic Media atau FTP untuk mencatat aktivitas dan perilaku pemirsa dalam rumah tangga koresponden. Saat mengganti channel, alat itu kembali menanyakan data penonton. Saat selesai menonton televisi Tombol untuk mematikan pengukuran harus ditekan sebagai tanda tidak diukur lagi. Memang cukup merepotkan, namun ada kompensasi tersendiri bagi para koresponden.
Data yang terkumpul oleh AGB Nielsen Media Research akan diolah dengan software statistik "Ariana", data yang akan diolah adalah data-data berupa Pemirsa, Demografi, Program yang ditonton, Iklan, juga saat mengganti-ganti acara. Hasilnya berupa data kepemirsaan, data rumahtangga dan demografi responden, serta data perpindahan channel yang ditonton per-menit dari panel rumahtangga yang telah diproses.
AGB Nielsen Media Research memberikan kesempatan bagi orang televisi untuk mengetahui validitas penghitungan dengan langsung melihat lokasi di lapangan, memantau langsung di lokasi apa yang dilakukan korespondennya. Tapi harus dengan catatan, orang dari televisi tersebut tidak diperkenankan untuk mengenalkan diri pada koresponden dan menyebutkan identitas dirinya berasal dari stasiun televisi mana. Ditakutkan orang dari televisi tertentu bisa mempengaruhi kebiasaan menonton koresponden.
Setidaknya terdapat 30 negara yang sudah menjadi klien AGB Nielsen Media Research dalam melakukan kegiatan Survey Kepemirsaan Televisi yaitu Australia, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Kroasia, Cyprus, Georgia, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Macedonia, Moldova, Polandia, Serbia, Slovenia, Swedia, Turki, Libanon, Afrika Selatan, Republik Dominika, Meksiko, Puerto Rico dan Venezuela.
sumber :
Stasiun TV di Indonesia saat ini menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research untuk melakukan perhitungan rating dan share TV. AGB Nielsen Media Research melakukan pengukuran di 10 kota besar di Indonesia. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar. Dengan sistem perhitungan rating tersebut setiap hari masing-masing stasiun TV akan mengetahui seberapa besar jumlah pemirsa yang menonton program acaranya sepanjang satu hari sebelumnya.
Sejauh ini terdapat 10 stasiun TV nasional yang menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research yaitu RCTI, SCTV, Trans TV, Indosiar, MNC TV, Trans 7, Global TV, ANTV, tvOne, dan Metro TV. Istilah yang biasa digunakan dalam menghitung rating dan share TV adalah :
- Universe : jumlah total pemilik TV
- TVR : TV Rating, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total pemilik TV (Universe)
- TVS : TV Share, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total penonton disemua TV yang sedang menonton
- Rating = jumlah penonton suatu program / jumlah universe X 100%
- Share = jumlah penonton suatu program / total penonton TV di saat bersamaan X 100%
Jumlah Universe dikota Jakarta adalah 20 juta, dan dikota ini terdapat 3 stasiun TV. Akan dihitung Rating dan Share masing-masing TV pada jam 7-8 malam, yang mana pada jam tersebut, jumlah penonton pada masing-masing TV adalah TV A ditonton oleh 5 juta orang, TV B ditonton 4 juta orang dan TV C ditonton oleh 2 juta orang.
Jawab :
Universe : 20 juta
Penonton TV A : 5 Juta
Penonton TV B : 4 Juta
Penonton TV C : 2 Juta
Total penonton diketiga stasiun TV adalah : 5 + 4 + 2 = 11 juta orang
- Rating TV A : Jumlah penonton TV A / Universe X 100% = 5 juta / 20 juta X 100% = 25.0 %
- Rating TV B : Jumlah penonton TV B / Universe X 100% = 4 juta / 20 juta X 100% = 20.0 %
- Rating TV C : Jumlah penonton TV C / Universe X 100% = 2 juta / 20 juta X 100% = 10.0 %
- Share TV A : Jumlah penonton TV A / total penonton di TV A, B, C X 100% = 5 juta / 11 juta X 100% = 45.5%
- Share TV B : Jumlah penonton TV B / total penonton di TV A, B, C X 100% = 4 juta / 11 juta X 100% = 36.4%
- Share TV C : Jumlah penonton TV C / total penonton di TV A, B, C X 100% = 2 juta / 11 juta X 100% = 18.2%
Mekanisme Perhitungan Rating TV AGB Nielsen Media Research
Dalam perhitungan rating TV di Indonesia AGB Nielsen Media Research membagi populasi data pada 2273 rumah tangga koresponden yang tersebar di 10 kota besar Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar).
AGB Nielsen Media Research |
Dalam memilih koresponden AGB Nielsen Media Research memberi batasan bahwa koresponden yang diambil untuk survei adalah bukan orang televisi dan periklanan, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang memiliki hubungan teman atau tetangga.
Dalam survei tersebut AGB Nielsen Media Research memberikan sebuah alat survey elektronik yang disebut Peoplemeter pada 2273 rumah tangga koresponden untuk dipasang di televisi yang ditonton. Orang yang bukan anggota keluarga seperti satpam, pembantu, tamu, dan sopir tidak akan diukur.
Peoplemeter |
Peoplemeter akan mengambil data pada koresponden ketika menonton televisi. Penonton televisi di kategorikan dengan tingkatan umur. Terdapat alat seperti remote control yang berisi tombol-tombol, seperti tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu dan sebagainya. Alat ini terhubung langsung ke kantor AGB Nielsen Media Research melalui sinyal GSM, Magnetic Media atau FTP untuk mencatat aktivitas dan perilaku pemirsa dalam rumah tangga koresponden. Saat mengganti channel, alat itu kembali menanyakan data penonton. Saat selesai menonton televisi Tombol untuk mematikan pengukuran harus ditekan sebagai tanda tidak diukur lagi. Memang cukup merepotkan, namun ada kompensasi tersendiri bagi para koresponden.
Data yang terkumpul oleh AGB Nielsen Media Research akan diolah dengan software statistik "Ariana", data yang akan diolah adalah data-data berupa Pemirsa, Demografi, Program yang ditonton, Iklan, juga saat mengganti-ganti acara. Hasilnya berupa data kepemirsaan, data rumahtangga dan demografi responden, serta data perpindahan channel yang ditonton per-menit dari panel rumahtangga yang telah diproses.
AGB Nielsen Media Research memberikan kesempatan bagi orang televisi untuk mengetahui validitas penghitungan dengan langsung melihat lokasi di lapangan, memantau langsung di lokasi apa yang dilakukan korespondennya. Tapi harus dengan catatan, orang dari televisi tersebut tidak diperkenankan untuk mengenalkan diri pada koresponden dan menyebutkan identitas dirinya berasal dari stasiun televisi mana. Ditakutkan orang dari televisi tertentu bisa mempengaruhi kebiasaan menonton koresponden.
Setidaknya terdapat 30 negara yang sudah menjadi klien AGB Nielsen Media Research dalam melakukan kegiatan Survey Kepemirsaan Televisi yaitu Australia, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Kroasia, Cyprus, Georgia, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Macedonia, Moldova, Polandia, Serbia, Slovenia, Swedia, Turki, Libanon, Afrika Selatan, Republik Dominika, Meksiko, Puerto Rico dan Venezuela.
sumber :
- http://www.agbnielsen.co.id
- http://www.jumabatu.com/2009/11/cara-menghitung-rating-dan-share-tv.html
- http://kompakindonesia.blogspot.com/2010/03/mengupas-habis-rating-share-televisi.html