hoodie korea, kshop, fashion korea, baju korea, jaket korea, tas import, terbaru, toko online, murah, cardigan

Kembali Menulis

Setelah sekian lama vakum dari dunia blog karena kesibukan. Saya mencoba untuk aktif kembali menulis di blog. Semoga dengan hadirnya blog baru saya ini dapat menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman bagi Anda semua.

Catatan

Tempat saya berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk Anda semua. Semoga Bermanfaat.

Blog

Artikel blog ilmu pengetahuan dan teknologi.

Artikel Islam

Kumpulan artikel agama islam untuk menambah pengetahuan Anda dalam agama Islam.

Music

Informasi seputar dunia musik ada disini.

Rabu, 29 Agustus 2012

Mekanisme Perhitungan Rating TV di Indonesia

rating tv, perhitungan rating tv, indonesia
Rating TV adalah istilah yang mungkin sering Anda dengar namun mungkin belum Anda mengerti sepenuhnya. Rating TV adalah ukuran yang di gunakan untuk menilai seberapa banyak tingkat atau prosentase suatu acara TV ditonton oleh pemirsa pada saat di tayangkan. Sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang eksekutif produser, produser dan asisten produser untuk mengerti benar istilah rating untuk dapat menilai apakah acara yang dikelolanya masuk kategori ditonton atau diabaikan oleh pemirsa. Sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu acara TV akan dilanjutkan atau dihilangkan.

Stasiun TV di Indonesia saat ini menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research untuk melakukan perhitungan rating dan share TV. AGB Nielsen Media Research melakukan pengukuran di 10 kota besar di Indonesia. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar. Dengan sistem perhitungan rating tersebut setiap hari masing-masing stasiun TV akan mengetahui seberapa besar jumlah pemirsa yang menonton program acaranya sepanjang satu hari sebelumnya.

Sejauh ini terdapat 10 stasiun TV nasional yang menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research yaitu RCTI, SCTV, Trans TV, Indosiar, MNC TV, Trans 7, Global TV, ANTV, tvOne, dan Metro TV. Istilah yang biasa digunakan dalam menghitung rating dan share TV adalah :

  • Universe : jumlah total pemilik TV
  • TVR : TV Rating, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total pemilik TV (Universe)
  • TVS : TV Share, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total penonton disemua TV yang sedang menonton
Rumus  :
  • Rating = jumlah penonton suatu program / jumlah universe X 100%
  • Share = jumlah penonton suatu program / total penonton TV di saat bersamaan X 100%
Contoh :

Jumlah Universe dikota Jakarta adalah 20 juta, dan dikota ini terdapat 3 stasiun TV. Akan dihitung Rating dan Share masing-masing TV pada jam 7-8 malam, yang mana pada jam tersebut, jumlah penonton pada masing-masing TV adalah TV A ditonton oleh 5 juta orang, TV B ditonton 4 juta orang dan TV C ditonton oleh 2 juta orang.

Jawab :

Universe : 20 juta
Penonton TV A : 5 Juta
Penonton TV B : 4 Juta
Penonton TV C : 2 Juta
Total penonton diketiga stasiun TV adalah : 5 + 4 + 2 = 11 juta orang

  • Rating TV A : Jumlah penonton TV A / Universe X 100% = 5 juta / 20 juta X 100% = 25.0 %
  • Rating TV B : Jumlah penonton TV B / Universe X 100% = 4 juta / 20 juta X 100% = 20.0 %
  • Rating TV C : Jumlah penonton TV C / Universe X 100% = 2 juta / 20 juta X 100% = 10.0 %
  • Share TV A : Jumlah penonton TV A / total penonton di TV A, B, C X 100% = 5 juta / 11 juta X 100% = 45.5%
  • Share TV B : Jumlah penonton TV B / total penonton di TV A, B, C X 100% = 4 juta / 11 juta X 100% = 36.4%
  • Share TV C : Jumlah penonton TV C / total penonton di TV A, B, C X 100% = 2 juta / 11 juta X 100% = 18.2%
Dalam perhitungan total share semua TV adalah selalu 100%. Sedangkan total rating hampir tidak pernah 100% karena biasanya jumlah total penonton tidak mencapai jumlah Universe.

Mekanisme Perhitungan Rating TV AGB Nielsen Media Research

Dalam perhitungan rating TV di Indonesia AGB Nielsen Media Research membagi populasi data pada 2273 rumah tangga koresponden yang tersebar di 10 kota besar Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar).
AGB Nielsen Media Research
AGB Nielsen Media Research
Kemudian koresponden AGB Nielsen Media Research yang tersebar di 10 kota besar Indonesia tersebut dibagi berdasarkan SES (Social Economic Status) menjadi kelas A, B, C, D dan E. Tidak diketahui pasti dasar pembagian tersebut serta berapa banyak koresponden dari masing-masing kelas. AGB Nielsen hanya menjelaskan bahwa tingkat penyebaran panel didasarkan pada Establishment Survey (ES) di 10 kota besar tersebut. Dari data tersebut kemudian dilakukan pembagian SES (Social Economic Status) berdasarkan populasi yang persentasenya tidak sama antara kelas A, B, C, D dan E. Data yang diambil adalah pola kebiasaan penonton.

Dalam memilih koresponden AGB Nielsen Media Research memberi batasan bahwa koresponden yang diambil untuk survei adalah bukan orang televisi dan periklanan, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang memiliki hubungan teman atau tetangga.

Dalam survei tersebut AGB Nielsen Media Research memberikan sebuah alat survey elektronik yang disebut Peoplemeter pada 2273 rumah tangga koresponden untuk dipasang di televisi yang ditonton. Orang yang bukan anggota keluarga seperti satpam, pembantu, tamu, dan sopir tidak akan diukur.

peoplemeter, rating tv
Peoplemeter

Peoplemeter akan mengambil data pada koresponden ketika menonton televisi. Penonton televisi di kategorikan dengan tingkatan umur. Terdapat alat seperti remote control yang berisi tombol-tombol, seperti tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu dan sebagainya. Alat ini terhubung langsung ke kantor AGB Nielsen Media Research melalui sinyal GSM, Magnetic Media atau FTP untuk mencatat aktivitas dan perilaku pemirsa dalam rumah tangga koresponden. Saat mengganti channel, alat itu kembali menanyakan data penonton. Saat selesai menonton televisi Tombol untuk mematikan pengukuran harus ditekan sebagai tanda tidak diukur lagi. Memang cukup merepotkan, namun ada kompensasi tersendiri bagi para koresponden.

Data yang terkumpul oleh AGB Nielsen Media Research akan diolah dengan software statistik "Ariana", data yang akan diolah adalah data-data berupa Pemirsa, Demografi, Program yang ditonton, Iklan, juga saat mengganti-ganti acara. Hasilnya berupa data kepemirsaan, data rumahtangga dan demografi responden, serta data perpindahan channel yang ditonton per-menit dari panel rumahtangga yang telah diproses.

AGB Nielsen Media Research memberikan kesempatan bagi orang televisi untuk mengetahui validitas penghitungan dengan langsung melihat lokasi di lapangan, memantau langsung di lokasi apa yang dilakukan korespondennya. Tapi harus dengan catatan, orang dari televisi tersebut tidak diperkenankan untuk mengenalkan diri pada koresponden dan menyebutkan identitas dirinya berasal dari stasiun televisi mana. Ditakutkan orang dari televisi tertentu bisa mempengaruhi kebiasaan menonton koresponden.

Setidaknya terdapat 30 negara yang sudah menjadi klien AGB Nielsen Media Research dalam melakukan kegiatan Survey Kepemirsaan Televisi yaitu Australia, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Kroasia, Cyprus, Georgia, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Macedonia, Moldova, Polandia, Serbia, Slovenia, Swedia, Turki, Libanon, Afrika Selatan, Republik Dominika, Meksiko, Puerto Rico dan Venezuela.

sumber :
  • http://www.agbnielsen.co.id
  • http://www.jumabatu.com/2009/11/cara-menghitung-rating-dan-share-tv.html
  • http://kompakindonesia.blogspot.com/2010/03/mengupas-habis-rating-share-televisi.html

Senin, 13 Agustus 2012

Keutamaan dan Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, dan didalamnya terdapat suatu malam yang sangat mulia. Suatu malam dimana Alloh SWT menurunkan Al-Qur'an ke dunia sebagai pedoman dan petunjuk umat manusia. Malam tersebut adalah Malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dimuliakan Alloh SWT, yang nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan atau 30.000 kali malam biasa. Pada malam itu malaikat-malaikat Alloh turun ke dunia untuk mengatur segala urusan. Berikut adalah Keutamaan dan Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar.

malam lailatul qadar, lailatul qadar, ramadhan


Keutamaan Malam Lailatul Qadar


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥

Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al Qadar: 1 - 5)

Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al Qadar bahwa malam Lailatul Qadar bernilai lebih baik dari seribu bulan. Hal ini berarti amal ibadah yang dilakukan di malam Lailatul Qadar akan memiliki pahala yang senilai apabila kita mengerjakanya selama seribu bulan. Subhanalloh...

Alloh SWT juga mengabarkan bahwa pada malam itu turunlah malaikat Jibril dan ruh. Hal ini menunjukkan bahwa betapa besar dan pentingnya malam ini karena turunnya malaikat tidak terjadi kecuali untuk perkara yang besar. Kemudian Alloh SWT mensifati malam tersebut dalam firman-Nya :


سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥

Artinya : "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al Qadar: 5)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ * أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ


Artinya : "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Ad Dukhan [44] : 3-4)

Hal ini menunjukkan bahwa pada malam tersebut penuh dengan kemuliaan, kebaikan, dan keberkahannya hingga terbitnya fajar. Orang yang terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yang besar pada malam Lalilatul Qadar.

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Kita sebagai umat islam tentu akan sangat beruntung apabila dapat menjumpai malam Lailatul Qadar dengan diisi amal ibadah dan kebajikan. Kedatangan malam Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Alloh SWT. Malam itu bisa datang kapan saja di bulan Ramadhan. Namun Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mencarinya di 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan terutama pada malam-malam ganjil. Dalam sebuah hadist diriwayatkan :

Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah ber’itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, 'Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan HR Muslim)

Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada sembilan hari yang masih tersisa, tujuh yang masih tersisa, dan lima yang masih tersisa." (HR Bukhari)

Ada beberapa tanda akan turunya malam Lailatul Qadar. Seperti dijelasakan dalam banyak hadist. Rasulullah SAW bersabda :

Dari Ubay ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), "Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR Muslim 762).

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang artinya), "Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah (setengah bejana)." (HR Muslim 1170)

Dan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), "(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan." (HR Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).

Pada malam Lailatul Qadar kita dapat mengisinya dengan melakukan berbagai amal ibadah seperti sholat malam, berdzikir, membaca Al-Qur'an. Rasulullah SAW biasa ber i'tikaf di masjid selama 10 hari terakhir Ramadhan.

Aisyah r.a. berkata, "Nabi apabila telah masuk sepuluh malam (yang akhir dari bulan Ramadhan) beliau mengikat sarung beliau, menghidupkan malam, dan membangunkan istri beliau." (HR Bukhari)

Di masjid Rasulullah SAW melakukan shalat wajib dan sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, berdo’a, dan sebagainya.

Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang mendirikan (shalat malam) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau." (HR Bukhari)

Kaum muslimin sering berbeda pendapat dalam menentukan awal Ramadhan. Sehingga akan berbeda pula perhitungan malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Oleh karena itu akan lebih baik apabila kita mengisi setiap malam di bulan Ramadhan dengan amal ibadah dan kebajikan.


sumber : http://media-islam.or.id/2011/08/02/keutamaan-malam-lailatul-qadar-tanda-tanda-dan-waktunya/